Pada tanggal 28-11-13 SMP Mutiara bunda berkunjung ke museum Mandala wangsit dan Situ ciburuy
dan kami berkumpul di Sekolah pukul 07:00 dan kami berangkat pukul setangah 8,kami berkunjung dulu ke museum mandala wangsit di sana kami melihat perjuangan Indonesia melawan belanda,dan perjuangan bandung lautan api,di sana kami melihat senjata" jaman dulu dan banyak foto" waktu jaman perang.
Setelah selesai di mandala wangsit kami pun melanjut kan perjalanan,sekarang kami menuju situ ciburuy yang terletak di daerah padalarang,di sana kami makan siang dan sholat ashar setelah makan siang kami mewawancarai penduduk di sana,kami menanya kan tentang situ ciburuy itu ,setelah beres mewawancarai kami naik perahu keliling situ ciburuy itu,disana ada pulau tempat makan-makan dan tempat berfoto.
Setelah selesai di situ ciburuy kami pulang menuju SMP Mutiara bunda,dan kami melewati jalan tol pasteur
kami pulang pukul setengah 5 ,di jalan sangat macet jadi kami samapai di sekolah pukul 7 malam
setelah kami datang di SMP saya dan teman-teman pulang menuju rumah masing-masing
Farhan blog
Rabu, 11 Desember 2013
Kamis, 29 Agustus 2013
Sejarah Pancasila
Sejarah perumusan Pancasila ini berawal dari pemberian janji
kemerdekaan di kemudian hari kepada bangsa Indonesia oleh Perdana Menteri
Jepang saat itu, Kuniaki Koiso (國昭 小磯 atau 国昭 小磯) pada tanggal 7 September 1944.
Lalu, pemerintah Jepang membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 1 Maret 1945 (2605, tahun Showa
20) yang bertujuan untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan tata pemerintahan
Indonesia Merdeka.
Organisasi yang beranggotakan 74 orang (67 orang Indonesia, 7
orang Jepang) ini mengadakan sidang pertamanya pada tanggal 29 Mei 1945 - 1
Juni 1945 untuk merumuskan falsafah dasar negara bagi negara Indonesia. Selama
tiga hari itu tiga orang, yaitu, Muhammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno,
menyumbangkan pemikiran mereka bagi dasar negara Indonesia.
Dalam pidato singkatnya hari pertama, Muhammad Yamin mengemukakan
5 asas bagi negara Indonesia Merdeka, yaitu kebangsaan, kemanusiaan, ketuhanan,
kerakyatan, dan kesejahteraan rakyat. Soepomo pada hari kedua juga mengusulkan
5 asas, yaitu persatuan, kekeluargaan, mufakat dan demokrasi, musyawarah, dan
keadilan sosial. Pada hari ketiga, Soekarno mengusulkan juga 5 asas. Kelima
asas itu, kebangsaan Indonesia, internasionalisme atau perikemanusiaan,
persatuan dan kesatuan, kesejahteraan sosial, dan ketuhanan yang Maha Esa, yang
pada akhir pidatonya Soekarno menambahkan bahwa kelima asas tersebut merupakan
satu kesatuan utuh yang disebut dengan Pancasila, diterima dengan baik oleh
peserta sidang. Oleh karena
itu, tanggal 1 Juni 1945 diketahui sebagai hari lahirnya pancasila.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, setelah
upacara proklamasi kemerdekaan, datang berberapa utusan dari wilayah Indonesia
Bagian Timur. Berberapa utusan tersebut adalah
sebagai berikut:
Sam Ratulangi, wakil dari Sulawesi
Tadjoedin Noor dan Ir. Pangeran Noor, wakil dari Kalimantan
I Ketut Pudja, wakil dari Nusa Tenggara
Latu Harhary, wakil dari Maluku.
Mereka semua berkeberatan dan mengemukakan pendapat tentang bagian kalimat dalam rancangan Pembukaan UUD yang juga merupakan sila pertama Pancasila sebelumnya, yang berbunyi, "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya".
Latu Harhary, wakil dari Maluku.
Mereka semua berkeberatan dan mengemukakan pendapat tentang bagian kalimat dalam rancangan Pembukaan UUD yang juga merupakan sila pertama Pancasila sebelumnya, yang berbunyi, "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya".
Pada Sidang PPKI I, yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945, Hatta lalu
mengusulkan mengubah tujuh kata tersebut menjadi "Ketuhanan Yang Maha
Esa". Pengubahan kalimat ini telah dikonsultasikan sebelumnya oleh Hatta
dengan 4 orang tokoh Islam, yaitu Kasman Singodimejo, Wahid Hasyim, Ki Bagus
Hadikusumo, dan Teuku M. Hasan. Mereka menyetujui perubahan kalimat tersebut
demi persatuan dan kesatuan bangsa. Dan akhirnya bersamaan dengan penetapan
rancangan pembukaan dan batang tubuh UUD 1945 pada Sidang PPKI I tanggal 18
Agustus 1945 Pancasila pun ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia.
Sir Isaac Newton
Sir Isaac Newton
dilahirkan di Lincolnshire pada 25 Desember 1642, dan menerima gelar bangsawan
dari Ratu Anne pada 1705. Mempunyai kepahaman mendalam dan keahlian di banyak
bidang. Newton bukanlah orang biasa, dia mempelajari banyak hal seperti fisika,
matematika, astronomi, teologi, filosofi dan alkimia, yang waktu itu dianggap
sebagai sebuah kekuatan sihir.
Berdasarkan legenda populer, dia menemukan sifat dasar daya tarik bumi
ketika duduk bersandaran dipohon apel dan satu apel jatuh mengenai kepalanya.
Menurut pengakuannya. Dia hanya mengamati apel jatuh dari pohon. Adapun yang
sebenarnya terjadi adalah dia merenungi fakta bahwa benda yang jatuh setiap
hari dan dalam waktu beberapa tahun memformulasikan hukum grafitasi universal.
Selama beberapa abad terahir, hukum ini dilampaui oleh teori relativitas umum
dari enstein, tetapi masih diterima sebagai sebuah taksiran, kecuali dalam
kasus benda yang sangat besar atau dibutuhkan akurasi yang sangat tinggi.
Aristoteles berpendapat cahaya disebutkan memiliki warna putih. Newton
adalah orang pertama yang menentang kebijakan ini ketika dia dengan berani
menunjukkan bahwa cahaya matahari yang melalui sebuah prisma terpecah menjadi
sebuah spektrum warna yang utuh, oleh karena dia salah berasumsi dalam masalah
ini, bahwa teleskop yang membiaskan cahaya dapat menyebabkan masalah, dia lebih
memilih menemukan teleskop pemantul.
Mendekati abad ke – 17 Newton memusatkan perhatiannya kepada usaha mengukur
suhu, ketika dia merancang sebuah termometer menggunakan skala newton, dengan
33 derajat sebagai titik didihnya. Dia kemudian memutuskan untuk memanaskan
minyak biji rami dan membandingkan volumenya antara suhu salju mendidih dan
pada saat meleleh.
Langganan:
Komentar (Atom)
